Proses penentuan kadar vitamin C dilakukan dengan menggunakan larutan standard I2 dengan indikator Amilum. Metode titrasi yang dilakukan adalah titrasi redoks Iodimetri , dimana dengan penambahan larutan standar I2 akan menyebabkan perubahan warna larutan menjadi biru yang menandakan tercapainya titik akhir titrasi.

ü Batang Pengaduk
ü Botol Coklat
ü Botol Timbang
ü Buret
ü Corong
ü Gelas Kimia
ü Gelas Ukur
ü Kaki Tiga
ü Kassa Asbes
ü Labu Erlenmeyer
ü Lakmus Biru-Merah
ü Neraca Analitik
ü Pembakar Bunsen
ü Pipet Tetes
ü Saringan Kain
Bahan :
ü KI bebas Iodat
ü Aquadest
ü I2 padat p.a
ü As2O3 p.a
ü NaOH 2M
ü HCl 5N
ü NaHCO3 padat
ü Sampel
ü H2SO4 4N
ü Amilum
Cara Kerja :
ü Pembuatan Larutan I2 0,1M
1. Buat larutan KI bebas Iodat 4 gramdalam 10 ml air dalam labu Erlenmeyer. Timbang 1,8 gram I2 padat p.a pada botol timbang, lalu larutkan dalam larutan KI di atas, encerkan dengan air sampai 100ml. kocok sampai homogeny.
2. Pindahkan segera ke dalam botol coklat bertutup gelas asah.
ü Penentuan Kenormalan Larutan I2
1. Timbang dengan teliti 0,064 gram As2O3 p.a, masukkan ke dalam labu erlenmeyer. Tambahkan 10 ml larutan NaOH 2M, kocok sampai As2O3 larut, bila tidak larut panaskan sambil dikocok. Kemudian dinginkan.
2. Kemudian netralkan larutan As2O3 basa diatas dengan larutan HCl 5N (gunakan lakmus) dan tambahkan 1 gram NaHCO3 padat, larutan indicator amilum 2 ml, lalu titrasi terhadap larutan I2
3. Hitung kenormalan I2 tersebut.
4. Lakukan langkah 1-3 hingga didapat hasil titrasi kenormalan tidak lebih dari 0,002 N.
ü Penetapan Kadar Vitamin C
1. Timbang dengan teliti sampel sebanyak …… gram.
2. Tambahkan aqua DM 10 ml dan H2SO4 4N sebanyak 1 ml. tambahkan indicator amilum 2 ml.
3. Titrasi dengan larutan I2 hingga titik akhir, ketika berubahnya larutan menjadi biru mantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar